Inilah Proposal Jodohku




Tujuan Hidup dan Menikah




" wahai para pemuda!, Barang siapa diantara kalian berkemampuan untuk menikah, maka menikahlah, karena menikah itu menundukkan pandangan, dan lebih membentengi farji (kemaluan). Dan barang siapa yang tidak mampu, maka hendaklah ia puasa (shaum), karena shaum itu dapat membentengi dirinya."



{HR. Bukhari Muslim} 



Segala hal yang kita lakukan pastilah di landasi dengan tujuan yang hendak kita capai. Dan hasil apapun yang akan kita dapatkan, bergantung pada bagaimana niat awal kita. Bayangkan, jika sebuah organisasi di bentuk tanpa adanya tujuan yag jelas akan seperti apakah organisasi itu berjalan?



boleh jadi,  masa jabatan suatu organisasi hanya berlaku dalam rentang satu hingga dua periode saja. Namun, tujuan yang jelas akan tetap di butuhkan agar selama periode tersebut, organisasi tersebut memiliki pencapaian-pencapaian yang berarti.



Nah.. bagaimana dengan beruhmah tangga? semua orang tentu menginginkan rumah tangga yang hendak di bangun dapat berlangsung langgeng dan kukuh dalam menghadapi segala rintangan hidup. 



masa-masa kehidupan  berumah tangga kelak  yang awalnya di jalani hanya berdua, kelak menjadi bertiga, berempat, dan seterusnya, untuk bisa bertahan dalam jangka waktu puluhan tahun lamanya, juga di butuhkan tujuan yang jelas. 



Tanpa tujuan yang jelas, rasanya tidak mungkin sebuah rumah tangga akan mampu bertahan dalam kurun waktu yang lama. Ini bukan menyangkut satu-dua tahun, atau puluhan tahun. Tetapi kebanyakan orang mengidam-ngidamkan kehidupa berumah tangga yang di harapkan bisa berlangsung hingga akhir hayat.



Apalagi, jika ingin memiliki banyak pencapaian. maka, merancang tujuan yang jelas adalah sebuah kunci kesuksesan dalam menempuh kehidupan berumah tangga.



Oleh karenanya, dalam merangcang tujuan pernikahan, hendaknya dilakukan melalalui diskusi antara kedua belah pihak. Pada akhirnya, dari diskusi tersebut akan di dapatkan titik temu yang menghasilkan sebuah tujuan pernikahan Bersama antara kamu dan pasanganmu.

Selain itu, merancang tujuan Bersama melalui diskusi juga akan melahirkan sebuah tugas baru, yaitu Bersama-sama mengemban tanggung jawab dan komitmen yang penuh. Ingat!, ini juga harus dilakukan oleh kedua belah pihak, yaitu kamu dan pasangan mu.

Untuk itu, jangan pernah meremehkan tujuan pernikahan. Satu hal yang juga penting bahwa merancang tujuan pernikahan tidak hanya untuk jangka pende, tetapi juga jangka Panjang. Oleh karena itu, rancanglah tujuanmu dengan serinci-rincinya.

Katakanlah, ketika kamu memiliki tujuan untuk hidup bahagia, maka kamu juga perlu merincikannya kembali. Kamu dapat mendefinisikan tujuanmu dimulai dengan memunculkan pertanyaan-pertanyaan.

Misalnya, kehidupan rumah tangga yang bahagia itu menurutmu seperti apa?, apa yang kamu harapkan dari pasanganmu sehingga membuatmu bahagia?, begitu seterusnya dan menggali hal-hal yang kelak dapat membuat kehidupan rumah tanggamu bahagia. Dengan begitu, kamu sudah mendefinisikan konsep bahagia versi kamu sebagai tujuan pernikahan.

Begitu juga sebaliknya, kamu bias menggali hal-hal yang mungkin dapat menjadikan sebab pernikahan tidak bahagia. Berdasarkan itu, sebenarnya kamu sudah membuat antisipasi dengan mencari tahu kemungkinan sebab pernikahan tidak bahagia. Diharapkan, ini dapat dijadikan salah satu acuan untuk menkonsep tujuan pernikahanmu.

Selain mendefinisikan secara langsung tujuan pernikahan versi kamu, ada cara lain yang kamu juga bisa lakukan. Cara yang dimaksud adalah dengan memastikan terlebih dahulu apa tujuan hidupmu?

Ingatlah selalu bahwa dalam membuat tujuan hidup haruslah beraturan S.M.A.R.T, pernah dengar bukan? ya, (S)pesifik, (M)easurable, (A)chievable, (R)ealistic, dan (T)imley. Tujuan hidup ini akan berkesinambungan sekali dalam menetapkan tujuan pernikahan mu kelak. 






Comments